Perubahan iklim adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perubahan terhadap iklim bumi akibat pemanasan global.
Lalu, bagaimana sebenarnya pemanasan global terjadi?
SUB-UNIT 1
Efek Rumah Kaca & Perubahan Iklim
Kita pasti sudah tidak asing lagi saat mendengar tentang perubahan iklim akhir-akhir ini. Tapi apa sih sebenarnya perubahan iklim itu?
Perubahan iklim mengacu pada perubahan suhu dan pola cuaca dalam jangka panjang. Perubahan ini sebenarnya terjadi secara alami, seperti melalui variasi siklus matahari atau perubahan arus laut. Faktanya, iklim bumi terus berubah dan telah berlangsung selama ribuan tahun.
Namun, dalam beberapa dekade terakhir, para ilmuwan memperhatikan bahwa iklim bumi berubah lebih cepat daripada sebelumnya. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan suhu rata-rata global yang cepat.
Kamu mungkin bertanya-tanya, “Bagaimana ini bisa terjadi? Kenapa Bumi semakin panas?”
Untuk memahami ini, kamu harus tahu terlebih dulu tentang gas rumah kaca.
Bumi kita dikelilingi oleh atmosfer yang mengandung lapisan gas, terutama nitrogen dan oksigen, dengan sejumlah kecil argon dan sejenis gas-gas tertentu yang dikenal sebagai "gas rumah kaca".
Gas rumah kaca (GRK) terdiri dari karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dinitrogen oksida (N2O), ozon (O3) dan uap air. Disebut gas rumah kaca karena gas-gas tersebut bisa menangkap panas dari Matahari, yang juga bekerja sebagai selimut yang membuat Bumi kita memiliki suhu yang ideal untuk kehidupan manusia.
Inilah yang kita sebut efek rumah kaca, yang terjadi secara alami di atmosfer. Tanpa adanya efek rumah kaca ini, suhu bumi akan sangat rendah yakni sekitar -18°C.
Jumlah gas rumah kaca yang tepat di atmosfer akan membuat Bumi tetap pada suhu ideal. Namun, sejak adanya Revolusi Industri, aktivitas manusia menyebabkan peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca di atmosfer, sehingga membuat suhu global meningkat.
Peningkatan suhu global bumi ini yang kita kenal sebagai pemanasan global, yang berdampak buruk pada iklim bumi. Perubahan iklim bumi karena kenaikan suhu disebut sebagai perubahan iklim.
Sekarang, masalahnya adalah jumlah gas rumah kaca di atmosfer terus meningkat.
Bagaimana ini bisa terjadi?
SUB-UNIT 2
Sumber Gas Rumah Kaca
Menurut para ilmuwan iklim, jumlah gas rumah kaca di atmosfer terus meningkat karena aktivitas manusia. Berikut adalah beberapa aktivitas manusia yang banyak menyumbang emisi gas rumah kaca!
Pembakaran bahan bakar fosil adalah sumber utama penghasil karbon dioksida (CO2) di atmosfer. Bahan bakar fosil ini biasanya digunakan terutama untuk produksi listrik dan transportasi.
Deforestasi adalah sumber emisi gas rumah kaca terbesar kedua. Penebangan pohon dan hutan untuk kegiatan pertanian & pembangunan perkotaan juga berkontribusi dalam melepas lebih banyak karbon dioksida (CO2) ke atmosfer.
Selain perannya sebagai pendorong utama deforestasi, kegiatan pertanian dan peternakan juga berperan besar dalam menghasilkan emisi gas rumah kaca. Peternakan, khususnya sapi, menghasilkan gas metana (CH4) sedangkan bercocok tanam lebih banyak menghasilkan gas dinitrogen oksida (N2O) dari penggunaan pupuk non-organik.
Pengelolaan sampah yang buruk juga merupakan sumber utama emisi gas rumah kaca. Tempat pembuangan sampah yang menampung sampah rumah tangga menghasilkan gas metana (CH4) ke atmosfer.
Kegiatan pabrik atau industri juga menghasilkan limbah dan polusi yang mengandung karbon dioksida (CO2), metana (CH4) dan dinitrogen oksida (N2O), menghasilkan lebih banyak gas rumah kaca di atmosfer.
Aktivitas-aktivitas di atas menyebabkan suhu bumi meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca sehingga menyebabkan perubahan iklim.
Lalu, bagaimana perubahan iklim berdampak pada kehidupan kita?
SUB-UNIT 3
Bagaimana Perubahan Iklim Berdampak pada Kita
Sadar atau tidak, kita sudah merasakan dampak nyata dari perubahan iklim. Mari kita lihat lebih dalam bagaimana perubahan iklim mempengaruhi kehidupan manusia.
Sejak awal terbentuknya sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, Bumi kita telah mengalami banyak perubahan geologis dan biologis. Perubahan iklim sendiri telah terjadi secara alami selama ribuan tahun. Namun, karena aktivitas manusia dalam 250 tahun terakhir, suhu bumi meningkat lebih cepat dari sebelumnya.
Pemanasan global yang kita alami sekarang menyebabkan es di Kutub Utara dan Kutub Selatan serta gletser dan salju di seluruh dunia mencair. Hal ini mengarah pada kenaikan permukaan laut yang menempatkan pulau-pulau kecil dalam bahaya tenggelam dan lenyap di masa depan.
Selain itu, naiknya permukaan laut juga menyebabkan banjir dan mengancam masyarakat yang tinggal di pulau dataran rendah dan masyarakat pesisir di seluruh dunia.
Efek lain dari pemanasan global adalah lautan menjadi lebih panas dan menguap lebih cepat dari biasanya, menghasilkan lebih banyak uap air ke atmosfer, yang bisa menyebabkan hujan lebat dan badai yang lebih hebat. Hal ini membuat cuaca menjadi lebih ekstrim, juga membuat musim kemarau dan gelombang panas yang lebih panjang sehingga meningkatkan risiko kebakaran hutan. Oleh karena itu, banyak hewan terpaksa bermigrasi ke daerah lain untuk bertahan hidup karena kehilangan habitatnya.
Suhu laut yang lebih tinggi juga menyebabkan terjadinya pengasaman air laut. Pengasaman laut terutama disebabkan oleh turunnya tingkat pH air laut akibat penyerapan CO2 oleh laut sehingga menyebabkan pemutihan terumbu karang yang mempengaruhi ekosistem laut.
​
Peristiwa-peristiwa ini adalah sebuah gambaran bagaimana krisis iklim terjadi. Hal ini mengancam kehidupan manusia dengan berbagai dampak antara lain krisis pangan, kekurangan air, wabah penyakit baru, kerugian ekonomi, dan konflik berkepanjangan.
Apakah kamu sudah memahami apa itu perubahan iklim?
Saatnya uji pengetahuanmu!
Jawab semua pertanyaan dengan benar dan dapatkan sertifikatnya!
Kami akan senang melihat perkembangan belajarmu.
Bagikan perjalananmu bersama kami!
Referensi