top of page
Gambar penulisRizky Phyar Saiputra

Mengungkap Peran dan Tantangan CSR Bidang Lingkungan Hidup di Indonesia


Delegasi EU dalam kegiatan CSR lingkungan penanaman mangrove “Indonesia Climate Diplomacy Week 2021” di Jakarta yang dilakukan bersama CarbonEthics.

Corporate Social Responsibility di Indonesia


Corporate Social Responsibility (CSR) telah menjadi isu yang semakin relevan dalam dunia industri, khususnya dalam konteks pelestarian lingkungan hidup. Di tengah meningkatnya kesadaran akan dampak negatif aktivitas industri terhadap lingkungan, perusahaan-perusahaan di Indonesia semakin menyadari tanggung jawab mereka untuk berkontribusi dalam upaya pelestarian alam dan sumber daya alam yang terbatas.


Artikel ini akan membahas peran penting dari CSR dalam bidang lingkungan hidup di Indonesia, sekaligus menyoroti tantangan-tantangan yang dihadapi dalam implementasinya sehingga dapat memberikan wawasan yang mendalam mengenai bagaimana perusahaan dapat menjalankan CSR yang berorientasi lingkungan secara efektif dan berkelanjutan.



Daftar Isi:




Pengertian CSR dan Lingkungan Hidup


United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) (2022) memandang bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan sebagai cara yang dapat ditempuh perusahaan untuk mencapai keseimbangan kepentingan ekonomi, lingkungan, dan sosial (Triple-Bottom-Line Approach) sementara pada saat yang sama memenuhi harapan semua pihak yang ada di dalamnya dengan melaksanakan sebuah program yang memiliki manfaat.


CSR bertujuan untuk mendorong perusahaan mempertimbangkan dampak sosial, lingkungan, dan etika dari kegiatan operasionalnya. Tujuan utama CSR adalah untuk memastikan bahwa perusahaan tidak hanya menguntungkan kepentingan internalnya, seperti pemegang saham dan karyawan, tetapi juga memberikan manfaat bagi komunitas lokal, lingkungan, konsumen, dan masyarakat secara luas.


Dalam konteks lingkungan, CSR menekankan perlunya menjaga keseimbangan ekologi dan pelestarian sumber daya alam. Perusahaan yang mengadopsi CSR di bidang lingkungan berupaya untuk mengurangi dampak negatif terhadap alam, meminimalkan jejak karbon, memanfaatkan energi terbarukan, mendukung upaya pelestarian keanekaragaman hayati, mengelola limbah secara bertanggung jawab, dan menerapkan praktik-produksi ramah lingkungan.


Selain itu, melalui CSR, perusahaan dapat berperan sebagai pionir dalam mendorong inovasi dan teknologi yang ramah lingkungan. Dukungan perusahaan terhadap teknologi berkelanjutan, energi terbarukan, dan desain produk ramah lingkungan dapat membantu mengubah paradigma industri menuju pola konsumsi yang lebih berkelanjutan dan berdampak positif bagi lingkungan.


Penerapan CSR dalam lingkungan hidup juga membawa manfaat jangka panjang bagi perusahaan itu sendiri. Mengurangi dampak lingkungan berarti efisiensi sumber daya yang lebih baik, mengurangi biaya operasional, dan menghindari resiko reputasi yang dapat muncul akibat praktik bisnis yang merusak lingkungan. Selain itu, citra positif sebagai perusahaan yang peduli terhadap lingkungan dapat meningkatkan loyalitas pelanggan, mendapatkan kepercayaan masyarakat, dan menarik minat investor yang semakin peduli terhadap isu-isu sosial dan lingkungan.


Program CRS yang berdampak dan berkelanjutan untuk alam dan masyarakat


Peran CSR dalam Pelestarian Lingkungan Hidup di Indonesia


1. Kontribusi Positif Perusahaan dalam Lingkungan Hidup


Perusahaan memiliki peran yang signifikan dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di Indonesia melalui penerapan Corporate Social Responsibility (CSR). Salah satu aspek penting dari peran ini adalah kontribusi positif yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. Perusahaan-perusahaan yang sadar akan tanggung jawab sosialnya berusaha untuk mengurangi dampak negatif aktivitas operasional mereka terhadap lingkungan alam sekitar.


Kontribusi positif perusahaan dalam lingkungan hidup dapat diwujudkan melalui berbagai inisiatif dan program yang berfokus pada pelestarian alam dan keberlanjutan lingkungan. Misalnya, perusahaan dapat melaksanakan kegiatan penanaman mangrove untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kualitas udara. Selain itu, perusahaan dapat memprioritaskan penggunaan sumber daya alam yang terbarukan dan ramah lingkungan dalam operasionalnya, seperti beralih ke energi terbarukan dan mengurangi penggunaan air secara berlebihan.


Menurut Sharma et al. (2017), peran CSR dalam kontribusi positif perusahaan pada lingkungan hidup juga mencakup advokasi dan dukungan terhadap kebijakan lingkungan yang lebih baik. Serta dengan menjadi pelopor perubahan dalam dunia bisnis berkelanjutan, perusahaan dapat memberikan pengaruh positif pada lingkungan yang lebih luas dan mendorong praktik berkelanjutan di seluruh industri.


2. Peran Pemerintah dalam Mendorong Implementasi CSR Lingkungan


Dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di Indonesia, peran pemerintah menjadi kunci penting dalam mendorong implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang lingkungan oleh perusahaan. Pemerintah memiliki peran strategis dalam merumuskan kebijakan, peraturan, dan regulasi terkait lingkungan yang memberikan arahan dan panduan bagi perusahaan dalam menjalankan tanggung jawab sosial mereka secara efektif dan berkelanjutan.


Dalam penelitian yang dilakukan oleh Wenqi et al. (2022), peran pemerintah dalam mendorong implementasi CSR lingkungan mencakup beberapa aspek penting. Pertama, pemerintah dapat menyusun dan menguatkan regulasi lingkungan yang lebih ketat, memberikan insentif bagi perusahaan yang menjalankan praktik bisnis ramah lingkungan, dan memberlakukan sanksi bagi pelanggaran lingkungan. Dengan adanya regulasi yang jelas dan tegas, perusahaan akan merasa lebih mendorong untuk melaksanakan CSR lingkungan sebagai bagian dari komitmen mereka dalam beroperasi secara bertanggung jawab.


Pemerintah Indonesia sendiri mengatur regulasi tentang CSR dalam UU Nomor 40 Tahun Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT). Undang-undang ini menyebut CSR sebagai tanggung jawab sosial dan lingkungan.


Selain itu, mengacu pada Pasal 74 UU PT, melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan adalah kewajiban perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam. Berdasarkan ketentuan tersebut, UU PT mengatur limitasi terkait perusahaan yang wajib menerapkan CSR, yaitu yang kegiatan usahanya di bidang sumber daya alam atau berkaitan dengan sumber daya alam.


Adapun tanggung jawab sosial dan lingkungan merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Apabila perseroan tidak melaksanakan kewajibannya, maka akan ada sanksi yang akan dikenakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Ketentuan ini diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas.


Peran pemerintah selanjutnya dalam mendorong implementasi CSR yaitu berperan sebagai fasilitator dan mediator antara perusahaan dan masyarakat dalam menghadapi isu-isu lingkungan yang kompleks. Dengan menciptakan platform dialog dan partisipasi publik, pemerintah dapat menggandeng berbagai pemangku kepentingan, termasuk perusahaan, masyarakat, LSM, dan pakar lingkungan, untuk bersama-sama mencari solusi terbaik dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.


Kedua, pemerintah juga dapat memberikan bantuan dan dukungan kepada perusahaan dalam hal akses terhadap informasi dan sumber daya untuk menerapkan CSR lingkungan dengan lebih efektif. Dengan memberikan panduan, pelatihan, dan pendampingan, perusahaan dapat lebih siap dan mampu menghadapi tantangan dalam menjalankan tanggung jawab sosial mereka dengan lebih baik (Mariane, 2020).


Ketiga, peran pemerintah dalam mendorong implementasi CSR lingkungan mencakup pengawasan dan evaluasi terhadap program-program CSR yang telah dilaksanakan oleh perusahaan. Dengan melakukan pemantauan secara berkala, pemerintah dapat menilai dampak dan keberhasilan dari program-program tersebut, serta memberikan umpan balik yang konstruktif untuk perbaikan lebih lanjut.




Tantangan dalam Implementasi CSR bidang Lingkungan Hidup di Indonesia


Petani mangrove yang sedang melakukan pemeriksaan terhadap bibit mangrove yang akan ditanam.

1. Kendala Regulasi dan Kebijakan


Salah satu tantangan utama dalam implementasi CSR lingkungan di Indonesia adalah kerumitan regulasi dan kebijakan yang berkaitan dengan lingkungan. Perusahaan seringkali menghadapi kesulitan dalam memahami dan mematuhi berbagai peraturan yang berlaku, terutama ketika regulasi tersebut belum konsisten atau memiliki tumpang tindih.


Ketidakjelasan dalam kebijakan lingkungan dapat menyebabkan ketidakpastian dan keraguan bagi perusahaan dalam merencanakan dan melaksanakan program CSR yang sesuai dengan aturan yang berlaku.


2. Keterbatasan Sumber Daya


Banyak perusahaan, terutama yang berskala kecil dan menengah, menghadapi tantangan dalam mengalokasikan sumber daya yang memadai untuk menjalankan program CSR lingkungan.


Implementasi inisiatif berkelanjutan dan bertanggung jawab terkadang memerlukan investasi finansial yang signifikan, serta sumber daya manusia dan teknis yang cukup. Keterbatasan ini dapat menjadi hambatan bagi perusahaan untuk berkontribusi maksimal dalam pelestarian lingkungan.


3. Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat


Kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan masih menjadi isu yang perlu diperhatikan di Indonesia. Tidak semua masyarakat atau konsumen menyadari dan menghargai dampak positif dari program CSR lingkungan.


Kurangnya dukungan dan partisipasi masyarakat dapat mengurangi efektivitas dan dampak positif dari upaya CSR perusahaan dalam pelestarian lingkungan. Oleh karena itu, upaya dalam meningkatkan kesadaran dan edukasi lingkungan menjadi penting agar masyarakat lebih terlibat dalam mendukung program CSR.


4. Koordinasi antara Pihak-pihak Terkait


Koordinasi yang baik antara perusahaan, pemerintah, LSM, dan masyarakat menjadi faktor penting dalam keberhasilan implementasi CSR lingkungan. Terkadang, kurangnya komunikasi dan koordinasi antara pihak-pihak terkait dapat menyebabkan tumpang tindih program, pemborosan sumber daya, dan kurangnya sinergi dalam upaya pelestarian lingkungan. Diperlukan kolaborasi yang erat dan kerjasama yang baik di antara semua pihak agar program CSR dapat berjalan efisien dan berdampak maksimal bagi lingkungan.


Dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut, perusahaan perlu mengadopsi pendekatan yang komprehensif dan terencana dalam implementasi CSR lingkungan. Dukungan dari pemerintah, kesadaran masyarakat, serta kolaborasi yang baik dengan berbagai pihak akan menjadi kunci dalam menjalankan tanggung jawab sosial yang lebih baik dan berdampak positif bagi lingkungan di Indonesia.


Program CSR yang berdampak dan berkelanjutan untuk alam dan masyarakat.png


Inovasi dan Solusi untuk Mengatasi Tantangan CSR Lingkungan di Indonesia


1. Teknologi dan Inovasi Ramah Lingkungan


Dalam menghadapi tantangan CSR lingkungan di Indonesia, teknologi dan inovasi ramah lingkungan telah menjadi fokus utama dalam upaya menciptakan dampak positif terhadap lingkungan alam. Perusahaan-perusahaan semakin menyadari bahwa teknologi dapat menjadi alat yang kuat dalam memitigasi dampak negatif dari operasional bisnis mereka terhadap lingkungan.


Penerapan teknologi dan inovasi ramah lingkungan menawarkan beragam manfaat. Pertama, dengan menggunakan teknologi yang lebih efisien, perusahaan dapat mengurangi konsumsi sumber daya alam seperti air dan energi, serta menghasilkan lebih sedikit limbah dan emisi karbon. Teknologi energi terbarukan, seperti panel surya atau turbin angin, dapat mengurangi ketergantungan pada sumber daya fosil yang berkontribusi pada perubahan iklim.


Kedua, inovasi juga memberikan peluang untuk mendesain produk yang lebih ramah lingkungan. Perusahaan dapat menciptakan produk yang lebih tahan lama, mudah didaur ulang, atau menggunakan bahan-bahan daur ulang untuk mengurangi dampaknya pada lingkungan. Inovasi dalam bidang pengemasan juga dapat membantu mengurangi limbah plastik yang mencemari lingkungan.


Selain itu, teknologi juga berperan penting dalam pengawasan dan pemantauan lingkungan. Dengan menggunakan teknologi sensor dan sistem informasi geografis, perusahaan dapat melacak dan memantau dampak operasional mereka pada lingkungan secara real-time. Informasi yang diperoleh dari pemantauan ini memungkinkan perusahaan untuk mengambil langkah-langkah preventif atau korektif untuk meminimalkan dampak negatif.


Cek perkembangan mangrove dan karang yang kamu adopsi melalui Digital Monitoring

2. Kemitraan dan Kolaborasi Antarpihak


Dalam upaya menjaga keberlanjutan dan pelestarian lingkungan di Indonesia, kemitraan dan kolaborasi antarpihak telah menjadi salah satu pendekatan yang sangat penting. Menghadapi kompleksitas dan urgensi isu lingkungan, perusahaan di Indonesia semakin menyadari bahwa tantangan CSR lingkungan tidak dapat diatasi secara mandiri. Kolaborasi erat dengan pemerintah, LSM, akademisi, komunitas setempat, dan mitra industri menjadi kunci dalam menciptakan dampak positif yang berkelanjutan.


Kemitraan dan kolaborasi antarpihak menawarkan sejumlah manfaat. Pertama, dengan bekerja bersama, pihak-pihak terlibat dapat memanfaatkan keahlian, sumber daya, dan pengetahuan yang berbeda untuk mencapai hasil yang lebih optimal dalam upaya pelestarian lingkungan. Perusahaan dapat berkontribusi dengan sumber daya finansial dan teknologi mereka, sementara LSM dan akademisi dapat menyediakan penelitian dan data yang relevan untuk menginformasikan kebijakan dan tindakan yang diambil.


Kedua, kolaborasi memungkinkan pertukaran ide dan praktik terbaik antara pihak-pihak yang terlibat. Ini memungkinkan perusahaan untuk memperoleh wawasan lebih mendalam tentang isu-isu lingkungan yang relevan dan mendapatkan inspirasi untuk mengembangkan solusi berkelanjutan yang lebih inovatif dan efektif.


Selain itu, kemitraan dan kolaborasi antarpihak dapat menciptakan sinergi dan memperkuat dukungan terhadap upaya CSR lingkungan. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan secara aktif dalam proses perencanaan dan pelaksanaan program lingkungan dapat meningkatkan kepercayaan dan partisipasi masyarakat, serta menciptakan lebih banyak dukungan dan dorongan untuk menjalankan tanggung jawab sosial secara kolektif.


Namun, kesuksesan kemitraan dan kolaborasi tidak terjadi dengan sendirinya. Perusahaan harus membangun hubungan yang saling menguntungkan dan berlandaskan pada transparansi, integritas, dan tujuan bersama. Selain itu, komitmen jangka panjang dari semua pihak terlibat juga merupakan kunci keberhasilan dalam menjalankan kemitraan dan kolaborasi yang berkelanjutan



3. Meningkatkan Kesadaran dan Edukasi Lingkungan


Dalam rangka menghadapi tantangan CSR lingkungan di Indonesia, meningkatkan kesadaran dan edukasi lingkungan telah menjadi langkah strategis yang tak terelakkan. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan keberlanjutan menjadi landasan penting untuk memobilisasi partisipasi aktif dalam upaya melindungi alam dan mengurangi dampak negatif dari aktivitas manusia.


Upaya untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi lingkungan dapat mencakup berbagai langkah. Pertama, perusahaan dapat berperan sebagai agen perubahan dengan melibatkan karyawan dan masyarakat sekitar dalam program edukasi tentang isu-isu lingkungan dan pentingnya menjalankan tanggung jawab sosial secara berkelanjutan. Dengan memperkuat pemahaman tentang dampak lingkungan dari aktivitas bisnis, masyarakat dan karyawan akan lebih termotivasi untuk berpartisipasi dalam upaya pelestarian lingkungan.


Kedua, kampanye kesadaran lingkungan melalui media sosial, media massa, atau kegiatan komunitas dapat menjadi sarana yang efektif untuk menyebarkan informasi dan pesan pro lingkungan. Melalui kampanye yang kreatif dan inspiratif, perusahaan dapat menciptakan kesadaran dan memberikan inspirasi bagi masyarakat untuk mengambil tindakan nyata dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.


Selain itu, edukasi lingkungan juga berperan penting dalam membentuk pola pikir dan perilaku yang ramah lingkungan. Program edukasi yang mengajarkan cara-cara berkelanjutan dalam penggunaan sumber daya, pengurangan limbah, dan pengelolaan lingkungan dapat membantu mengubah perilaku konsumen dan memperkuat kesadaran akan dampak setiap tindakan individu terhadap lingkungan.



Keberhasilan CSR bidang Lingkungan di Indonesia


Kolaborasi Allianz Indonesia dengan CarbonEthics dalam program CSR penanaman mangrove pada event World Cleanup Day 2021.

Allianz Indonesia dan Partisipasinya dalam World Cleanup Day dan Penanaman 2.000 Mangroves di Kepulauan Seribu


Studi kasus ini membahas penerapan CSR lingkungan Allianz dalam World Cleanup Day 2021 dan serangkaian kegiatan lainnya. Allianz Indonesia melalui Yayasan Allianz Peduli (YAP) melanjutkan komitmennya terhadap kepeduliannya pada lingkungan. Allianz Indonesia menginisiasi penanaman 2.000 mangrove, webinar edukasi tentang lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat petani mangrove dan sarana pengelolaan limbah di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu.


Pada program CSR ini, Allianz Indonesia juga melibatkan masyarakat dalam kegiatannya. Masyarakat dapat ikut berdonasi dengan cara mengikuti “Instagram Photo Challenge - Mangrove Donation”, sebuat kompetisi foto tentang kegiatan menjaga lingkungan seperti mendaur ulang dan memilah sampah yang mana setiap postingan yang diunggah akan setara dengan 1 pohon mangrove untuk ditanam.


Melalui program “Instagram Photo Challenge - Mangrove Donation” ini, Allianz Indonesia selain menunjukkan kepada publik tentang komitmennya dalam menjaga lingkungan, juga melibatkan konsumen dan masyarakat untuk turut serta yang mana akan menghasilkan dampak positif pada citra brand dan pasar.


Selain itu, Allianz Indonesia juga menawarkan di setiap transaksi produk merchandise maupun polis asuransinya akan dikonversi untuk penanaman mangrove dan mendapatkan sertifikat bahwa telah berpartisipasi pada program donasi penanaman pohon mangrove bersama Allianz.


Allianz Indonesia juga bekerjasama dengan Majalah Bobo untuk melaksanakan kelas virtual anak-anak tentang “Membuat Sampah Menjadi Kreasi Mainan Daur Ulang” yang mengajarkan tentang waste management untuk generasi selanjutnya. Melalui program ini juga Allianz Indonesia menunjukkan kesadarannya tentang pentingnya pendidikan lingkungan terutama pada generasi yang akan datang.


Dalam program CSR ini, Allianz Indonesia bekerjasama dengan CarbonEthics serta stakeholder lainnya untuk menekankan pentingnya keberadaan ekosistem mangrove yang merupakan salah satu strategi mitigasi terhadap krisis iklim, yang mana sangat berdampak kepada masyarakat pesisir.


Inisiatif penanaman dan donasi oleh Allianz Indonesia dan CarbonEthics juga meningkatkan kesadaran konsumen dan pemberdayaan petani mangrove. Selain itu, Allianz Indonesia juga mengedukasi masyarakat tentang fasilitas pengelolaan sampah (bank sampah), sekaligus mengkorelasikannya dengan masyarakat Kepulauan Seribu untuk menjaga kebersihan lingkungan pesisir.


Ini adalah contoh bahwa bisnis atau korporasi juga harus berkontribusi dalam pelestarian lingkungan. Hal ini diwujudkan oleh Allianz Indonesia melalui program CSR ini dengan membuat strategi bisnis yang berkelanjutan, serta menciptakan dampak yang positif dan berkelanjutan bagi lingkungan serta masyarakat lokal di wilayah pesisir.



Perusahaan dalam Pelestarian Lingkungan di Indonesia


Perusahaan memegang peranan penting dalam pelestarian lingkungan melalui Corporate Social Responsibility (CSR), meliputi penanaman mangrove dan pemanfaatan sumber daya terbarukan. Pemerintah juga berkontribusi melalui regulasi, insentif, dan dialog dengan masyarakat.


Meski begitu, tantangan kompleksitas regulasi, keterbatasan sumber daya, kesadaran masyarakat yang belum merata, dan koordinasi yang kurang efektif menjadi hambatan utama dalam implementasi CSR di Indonesia. Sinergi di antara perusahaan, pemerintah, LSM, dan masyarakat menjadi kunci untuk mengatasi hambatan ini demi mencapai dampak positif dari CSR.


Masa depan implementasi CSR di Indonesia sangatlah menjanjikan, dengan konsumen yang semakin sadar tentang produk atau perusahaan yang ramah lingkungan dan dampak positif dari studi kasus program CSR yang sudah berlangsung sejauh ini.


Pemerintah juga diharapkan memperkuat regulasi yang lebih jelas, memberikan insentif, dan mengutamakan kolaborasi antar pemangku kepentingan.


Harapan juga ada pada kemajuan teknologi yang dapat mendukung inovasi dalam praktik CSR dan edukasi yang lebih luas terkait lingkungan, serta melalui partisipasi masyarakat yang lebih aktif, perusahaan diharapkan dapat berperan besar dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan menciptakan dampak positif yang signifikan untuk masa depan berkelanjutan di Indonesia.


Program CSR yang berdampak dan berkelanjutan untuk alam dan masyarakat


Referensi


Wenqia, D., A. Khurshid, A. Rauf dan A. C. Calin. Government Subsidies’ Influence on Corporate Social Responsibility of Private Firms in a Competitive Environment. Journal of Innovation & Knowledge. 7 : 1 - 10.


Chastity Heyward. The Growing Importance Of Social Responsibility In Business. Retrieved August 09, 2023, from https://www.forbes.com/sites/forbesbusinesscouncil/2020/11/18/the-growing-importance-of-social-responsibility-in-business/?sh=723ca432283b


Sharma, N. K., A. K. Shukla dan R. Ramesh . 2017. Corporate Social Responsibility in Our Changing Business World. International Journal of Multidisciplinary Research. 2 (4) : 28 - 36.

DOI: 10.13140/RG.2.2.30674.58562


Mariane, I. 2020. Peran Pemerintah dalam Pemberdayaan Perempuan melalui Corporate Social Responsibility (CSR). Jurnal Ilmu Administrasi. 11 (1) : 1 - 15.

E-ISSN: 2656-2820


Wirba, A. V. 2021. Corporate Social Responsibility (CSR): The Role of Government in promoting CSR. Journal of the Knowledge Economy. 1 : 1 - 27.

https://doi.org/10.1007/s13132-023-01185-0


533 tampilan0 komentar

Comentários


bottom of page