Sekarang kita tahu bahwa laut dan ekosistem karbon biru berperan penting dalam menangani krisis iklim. Namun, ekosistem tersebut menghadapi kerusakan yang sangat mengkhawatirkan karena adanya aktivitas manusia.
Di unit ini, kita akan mempelajari aksi apa yang dapat kita lakukan sebagai individu dan bagian dari masyarakat untuk mengurangi jejak karbon dan menjaga laut kita tetap bersih dan sehat.
SUB-UNIT 1
AKSI INDIVIDU: AYO LAKUKAN PERAN KITA!
Setiap perubahan kecil dalam aktivitas kita sehari-hari dapat membantu kita mengurangi jejak karbon dan menjaga laut kita tetap sehat dengan melakukan gaya hidup yang berkelanjutan.
1. Edukasi diri sendiri dan orang lain tentang perubahan iklim dan ekosistem karbon biru
Nelson Mandela pernah berpesan bahwa edukasi adalah senjata paling ampuh yang dapat kamu gunakan untuk mengubah dunia. TENTU SAJA BENAR!!!
Dengan memperluas pengetahuan kamu dengan belajari tentang isu-isu global yang termasuk perubahan iklim dan degradasi ekosistem karbon biru, kamu dapat mempelajari apa yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Perjalananmu mengikuti pembelajaran dari materi CVC in tidak boleh berhenti sampai di sini saja.
Perlu juga untuk mengikuti perkembangan terkini dengan membaca berita dan artikel ilmiah, menghadiri seminar, webinar, dan lokakarya, serta mengikuti informasi dari organisasi dan perusahaan yang ikut andil dalam menangani krisis iklim di media sosial kamu.
Yang terpenting, bagikan apa yang kamu ketahui dengan orang lain. Ajak teman dan keluargamu untuk mengikuti pembelajaran dari CVC ini dan berpartisipasi untuk melakukan aksi mengurangi dampak krisis iklim. Semakin banyak orang yang sadar akan krisis iklim, maka semakin banyak aksi yang dilakukan untuk mengatasinya.
2. Pelajari 5R: Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, dan Rot
Mempelajari dan menerapkan 5R dalam kehidupanmu setiap hari adalah cara yang tepat untuk mengurangi jejak karbon kamu dan memperlambat krisis iklim:
REFUSE (MENOLAK)
Hindari mengkonsumsi barang yang tidak terlalu kamu butuhkan. Katakan TIDAK! pada barang yang menghasilkan banyak sampah seperti produk plastik sekali pakai.
Dengan begitu, kamu membantu mengurangi sampah dari sumbernya dan mencegahnya berakhir di tempat pembuangan sampah dan mencemari lautan kita.
REDUCE (MENGURANGI)
Kurangi apa yang kamu beli dan mulailah untuk berkonsumsi barang lebih sedikit dan bijak! Kamu harus tahu apa yang benar-benar kamu butuhkan dan bagaimana kamu dapat mengurangi konsumsi barangmu secara keseluruhan. Mulailah dengan mengevaluasi kebiasaanmu dalam berkonsumsi dan kurangi pembelian barang secara impulsif (hanya karena keinginan saja). Kamu juga bisa memakai tas atau kantong belanja pakai ulang saat kamu berbelanja dan membawa botol air saat kamu pergi keluar untuk mengurangi konsumsi plastik sekali pakai.
Selain itu, kamu juga bisa merapikan barang-barang yang sudah tidak kamu pakai lagi dan menyumbangkannya kepada orang yang membutuhkannya atau ke toko barang bekas di sekitar tempatmu tinggal. Dengan mengurangi apa yang kamu konsumsi, kamu tidak hanya melakukan perubahan untuk lingkungan tetapi juga membuatmu menjadi lebih hemat!😁
REUSE (MENGGUNAKAN KEMBALI)
Berhentilah membeli barang sekali pakai dan ganti dengan yang dapat dipakai ulang. Jika ada barang yang rusak, kamu bisa memperbaiki atau mendaurnya ulang untuk memperpanjang masa penggunaannya.
Membeli barang bekas dari toko barang bekas lokal juga bisa kamu lakukan. Langkah-langkah di atas tidak hanya akan mengurangi jejak karbonmu tetapi juga menghemat uangmu!
RECYCLE (MENDAUR ULANG)
Saat kamu memang tidak sanggup untuk menolak, mengurangi, atau menggunakan kembali suatu barang, maka daur ulang bisa menjadi solusimu. Namun, daur ulang tetap membutuhkan energi dan sumber daya dan juga tidak semua barang dapat didaur ulang. Sehingga, mendaur ulang sebaiknya merupakan langkah terakhir untuk mengurangi sampah kering kamu. Kamu bisa mendatangi tempat pengelolaan sampah atau tempat daur ulang di dekat tempatmu untuk mengetahui barang apa saja yang bisa didaur ulang.
ROT (MEMBUSUKKAN / PENGOMPOSAN)
Terakhir, membuat kompos dari sisa makananmu atau kamu bisa mendatangi tempat yang bisa kamu bawa sisa makananmu untuk pengomposan seperti di kebun komunitas. Pengomposan tidak hanya menyuburkan tanah tetapi juga mengurangi kebutuhan penggunaan pupuk kimia. Pengomposan juga berarti lebih sedikit limbah makanan yang dibuang ke tempat pembuangan sampah, sehingga dapat mengurangi emisi gas metana.
3. Kurangi penggunaan energi
Tahukah kamu bahwa produksi energi menyumbang hampir tiga perempat dari semua emisi gas rumah kaca? Oleh karena itu, aksi yang kamu lakukan untuk mengurangi konsumsi energi akan membantu mengurangi banyak jejak karbon kamu. Aksi yang dapat kamu lakukan antara lain mencabut perangkat elektronik dan mematikan lampu saat tidak digunakan, menggunakan lampu LED atau lampu hemat energi lainnya, mandi dalam waktu singkat dan menggunakan air dingin, serta memilih menggunakan peralatan-peralatan hemat energi di rumahmu.
Tentu saja aksi-aksi di atas tidak hanya baik untuk Bumi, tetapi juga membuatmu lebih hemat. Jika memungkinkan, kamu bisa mengganti sumber listrik di rumahmu dengan menggunakan panel surya atap sebagai investasi di energi terbarukan dan tentunya tagihan listrikmu akan menjadi lebih murah!
4. Kurangi menggunakan kendaraan pribadi
Berjalan kaki atau bersepeda untuk perjalanan jarak dekat bisa mengurangi jejak karbon dibanding dengan menggunakan mobil atau sepeda motor. Aksi sederhana ini baik untuk kesehatanmu dan juga lingkungan! Untuk perjalanan yang lebih jauh dan lama, kamu bisa menggunakan transportasi umum, atau mencoba car-sharing yang bisa digunakan bersama-sama dengan orang lain.
5. Makan dari sumber yang berkelanjutan
Mengkonsumsi bahan makanan segar yang ditanam di daerah lokal membantu mengurangi emisi karbon dari proses transportasi, pengawetan, dan pendinginan bahan makanan yang berkepanjangan. Kamu juga dapat mendukung petani lokal loh!
Juga, cobalah untuk mengurangi konsumsi daging dan produk susu karena memiliki dampak buruk terhadap lingkungan. Kamu bisa mengkonsumsi makanan dari bahan nabati (plant-based) yang lebih baik untuk lingkungan dan juga kesehatanmu.
6. Imbangi atau offset jejak karbonmu
Kurangi apa yang kamu bisa, offset apa yang kamu tidak bisa!
Meskipun menerapkan semua aksi-aksi di atas banyak membantu mengurangi jejak karbon, namun sebagian besar dari kita tidak mungkin dapat menghilangkan jejak karbon kita dengan sepenuhnya. Nah, ini kenapa pengimbangan karbon atau carbon offset juga diperlukan. Carbon offset adalah proses "menukar" emisi karbon yang kita hasilkan dengan upaya melaksanakan kegiatan atau mendanai proyek yang mengurangi emisi karbon dari atmosfer.
Contoh kegiatan carbon offset termasuk penanaman pohon, konservasi dan restorasi mangrove serta ekosistem karbon biru lainnya. Kamu juga dapat mendukung organisasi non-pemerintah atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) lokal yang melakukan proyek penanaman pohon dan mangrove yang berbasis masyarakat untuk membantu dan mendukung mata pencaharian masyarakat lokal, seperti CarbonEthics!
7. Bicara tentang krisis iklim
Bahas tentang perubahan iklim di setiap percakapanmu dengan orang-orang! Percakapan atau berdialog adalah salah satu cara yang ampuh untuk menyebar informasi dan ide-ide baru. Jadi, kamu bisa mulai membicarakan tentang krisis iklim dengan keluarga, teman, dan rekan kerja kamu dan tentang apa yang dapat mereka lakukan untuk berkontribusi untuk mengurangi dampaknya. Kamu juga bisa menggunakan media sosialmu untuk menyuarakan dan memberi informasi tentang krisis iklim dan ancaman terhadap laut kita.
Ini adalah langkah yang penting untuk mendorong masyarakat agar dapat melakukan perubahan secara kolektif. Memang tidak mudah, tetapi kita harus konsisten dengan aksi kita karena perubahan iklim adalah isu yang harus kita atasi bersama.
SUB-UNIT 2
SIAPA LAGI YANG PERLU MENGAMBIL TINDAKAN?
Tentu saja, aksi individu itu penting, terutama jika dilakukan secara kolektif, tetapi itu saja tidak cukup. Pelaku-pelaku lain seperti bisnis, organisasi masyarakat, dan pemerintah juga berperan besar dalam mengatasi perubahan iklim.
1. Bisnis (perusahaan)
Perusahaan bisnis berkontribusi besar terhadap perubahan iklim dan juga dapat menjadi salah satu pelaku terpenting dalam mengurangi dampaknya. Beberapa tindakan atau aksi yang dapat dilakukan oleh semua perusahaan - baik usaha kecil, besar hingga perusahaan multinasional - untuk mengurangi emisi karbon yakni:
Menghitung dan menganalisis emisi karbon yang dihasilkan dari kegiatan bisnis dan memikirkan solusi untuk menguranginya
Mengidentifikasi dan mengimplementasikan kesempatan-kesempatan untuk mengurangi produksi sampah di seluruh kegiatan bisnis.
Meningkatkan kesadaran karyawan dan pelanggan terhadap krisis iklim dan mendorong mereka untuk mengubah kebiasaan mereka setiap hari.
Mengurangi perjalanan bisnis.
Membuat keputusan pembelian yang lebih bijak dan bekerja sama dengan pemasok yang menghasilkan emisi karbon lebih sedikit dan memastikan bahwa keberlanjutan tetap menjadi prioritas di seluruh kegiatan bisnis.
Mengurangi konsumsi energi dengan menggunakan pencahayaan alami dan lampu LED, mengoptimalkan sistem pemanas dan pendingin, serta menggunakan peralatan-peralatan yang hemat energi.
Menggunakan energi terbarukan sebagai sumber listrik dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil jika memungkinkan.
Menurutmu, berapa banyak dari aksi-aksi di atas yang sudah dilakukan oleh perusahaan dari merek barang yang sering kamu beli? Cari tahu terlebih dahulu seperti apakah praktik bisnis mereka. Dan jika kamu sulit untuk mendapatkan info terkait praktik bisnis sebuah perusahaan, kamu bisa mengingat satu hal ini: Jika sebuah perusahaan tidak terlalu transparan tentang keberlanjutan bisnisnya, besar kemungkinan itu bukan pertanda yang baik!
2. Organisasi Masyarakat Sipil dan Lembaga Swadaya Masyarakat
Pelaku lainnya yang berperan penting dalam mengatasi perubahan iklim adalah organisasi masyarakat sipil (OMS) dan lembaga swadaya masyarakat (LSM). OMS dan LSM beroperasi secara independen tanpa berkaitan langsung dengan bisnis dan pemerintah dan dibentuk dengan tujuan untuk menjadi wadah penampung aspirasi masyarakat untuk menyelesaikan suatu tujuan atau masalah. OMS dan LSM bervariasi bentuknya dan beroperasi baik secara lokal maupun global. Beberapa contoh LSM besar yang mungkin pernah kamu dengar termasuk PBB dan World Resources Institute. Mari kita lihat seperti apa peran OMS dan LSM dalam mengatasi perubahan iklim.
Baik OMS maupun LSM berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perubahan iklim dan dampaknya terhadap kehidupan, mata pencaharian, dan tempat tinggal mereka. Contohnya, CarbonEthics memberikan edukasi kepada masyarakat tentang isu perubahan iklim dan ekosistem karbon biru dan membantu masyarakat pesisir meningkatkan mata pencaharian mereka. OMS dan LSM memiliki kemampuan untuk meningkatkan minat masyarakat dan memberikan mereka pandangan tentang isu-isu perubahan iklim. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan dan membantu meningkatkan perubahan perilaku di masyarakat.
OMS dan LSM dapat membantu masyarakat membangun kapasitas mereka dan memberdayakan mereka untuk mengurangi kerentanan, mengurangi risiko, dan membangun ketahanan terhadap perubahan iklim. Misalnya, di daerah pedesaan, OMS dan LSM dapat membantu masyarakat memetakan dan mengidentifikasi keanekaragaman hayati lokal untuk dilakukan konservasi dan pengelolaan berkelanjutan yang dapat membantu dan memenuhi kebutuhan mata pencaharian, terutama pada saat bencana dan krisis iklim (seperti banjir, kekeringan, gagal panen, dan epidemi).
OMS dan LSM juga membantu memfasilitasi dialog independen dan terbuka dengan masyarakat mengenai tantangan yang mereka hadapi. Dengan begitu, baik OMS maupun LSM membantu mengikutsertakan masyarakat untuk berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan bersama pemangku kepentingan lainnya.
Selain membantu masyarakat secara langsung, OMS dan LSM juga membantu memberikan saran dan masukan berbasis ilmu pengetahuan dan bersumber dari informasi masyarakat untuk pengembangan kebijakan yang independen bagi pemerintah daerah dan pusat serta dunia usaha terkait mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Adanya OMS dan LSM dengan mandat yang jelas untuk melibatkan masyarakat, bisnis dan sektor publik dapat membantu negara-negara untuk mengatasi perubahan iklim dengan lebih efektif.
3. Pemerintah
Sebagai pembuat kebijakan, pemerintah memiliki salah satu peran terbesar dalam mengatasi perubahan iklim. Baik di tingkat nasional maupun lokal, pemerintah memainkan peran penting dalam membantu meningkatkan pengetahuan publik dan menyediakan peraturan dan kebijakan tentang program perubahan iklim, terutama yang berfokus pada area-area berikut.
Melindungi dan memulihkan ekosistem penting
Pemerintah memiliki kuasa untuk memberlakukan undang-undang yang melindungi ekosistem penting seperti sungai, rawa, lautan, hutan, mangrove, lamun yang menyerap karbon dalam jumlah besar. Intervensi dan dukungan dari pemerintah dapat meningkatkan upaya konservasi dan restorasi serta memberdayakan masyarakat lokal untuk menjadi agen perubahan.
Mendukung usaha pertanian kecil
Dukungan pemerintah terhadap petani lokal kecil dapat membantu meningkatkan praktik pertanian berkelanjutan. Tidak seperti industri pertanian besar, petani skala kecil cenderung menerapkan praktik yang lebih berkelanjutan yang peduli dengan restorasi lahan, memberi manfaat bagi masyarakat sekitar, dan membuat hewan dan tanaman lebih tahan terhadap perubahan iklim.
Mempromosikan energi hijau dan menghentikan insentif penggunaan bahan bakar fosil yang boros
Pemerintah harus mempertimbangkan keberlangsungan lingkungan dan kondisi alam ketika mengambil keputusan, mengambil tindakan, dan membuat kebijakan publik dan strategi terkait dengan produksi energi. Subsidi bahan bakar fosil mendistorsi pasar energi dan meningkatkan emisi CO2 dari sektor energi. Hal ini menjadi tantangan untuk menuju energi yang lebih bersih dan efisien di masa depan.
Memenuhi akses ke layanan energi bersih dan modern sekaligus memenuhi target iklim global bukanlah tugas yang mudah. Namun dengan kebijakan yang tepat yang ditujukan pada sektor yang tepat dengan teknologi yang tepat, kita dapat segera berada di jalur yang tepat untuk masa depan energi yang berkelanjutan. Pemerintah dapat membuat rencana divestasi bahan bakar fosil, program transisi energi, dan mulai mendorong penggunaan energi hijau seperti penggunaan panel surya dan kendaraan listrik.
Fokus pada mitigasi dan adaptasi
Dalam mengatasi perubahan iklim, mitigasi (menghentikan dampak dari perubahan iklim) harus menjadi landasan dalam semua kebijakan pemerintah. Namun, beberapa daerah sudah merasakan dampak yang parah dari perubahan iklim. Oleh karena itu, kebijakan pemerintah juga perlu berfokus pada langkah-langkah adaptasi untuk meningkatkan ketahanan dan mengurangi kerentanan masyarakat terhadap dampak terburuk perubahan iklim.
Mengingat perubahan iklim yang luas cakupannya, kebijakan dan intervensi pemerintah yang efektif diperlukan untuk mencapai tujuan iklim jangka panjang dan memperkuat ketahanan terhadap dampak terburuk dari perubahan iklim.
Apakah kamu sudah siap untuk melakukan aksimu sekarang?
Sebelum itu, saatnya uji pengetahuanmu!
Jawab semua pertanyaan dengan benar dan dapatkan sertifikatnya!
Referensi
Science direct | Nature | Science Daily | Going Zero Waste | Purchase | Ecocycle Solutions hub | Imperial | Roadrunner | Youmatter | WRI | Vakilsearch | Mei | Aida Americas | The Guardian | Oup | Publishing service | Our World in Data | EPA